Rabu, 09 Desember 2009

Cerita Rakyat Jepang (Momotaro The Peach Boy)


Momotarō adalah cerita rakyat Jepang yang mengisahkan anak laki-laki super kuat bernama Momotarō yang pergi membasmi raksasa. Diberi nama Momotarō karena ia dilahirkan dari dalam buah persik (momo), sedangkan "Tarō" adalah nama yang umum bagi laki-laki di Jepang.

Dari nenek, Momotarō mendapat bekal kue kibidango. Di perjalanan, anjing, monyet, dan burung pegar ikut bergabung sebagai pengikut Momotarō karena diberi kue.

Berikut sedikit cerita tentang "Momotaro The Peach Boy,
Spoiler for Momotaro The Peach Boy:

Zaman dahulu kala, hiduplah seorang lelaki dan wanita tua di daerah pegunungan. Setiap hari lelaki tua itu pergi ke gunung untuk mengumpulkan kayu bakar, sementara wanita tua itu pergi ke sungai untuk mencuci. Suatu hari saat wanita tua itu mencuci, sebuah buah persik besar mengapung di sungai menuju kearahnya. Karena ia melihat buah itu sangat besar dan kelihatan yummy, maka ia membawanya pulang, ia juga berpikir suaminya pasti akan senang untuk memakannya. Pada waktu lelaki tua itu pulang untuk makan siang dan melihat buah itu, hatinya sgt senang. Mereka memotong buah persik besar itu dgn sebilah pisau. Sangat mengejutkan !! Seorang anak kecil terdapat dlm buah persik itu.
Sepasang orang tua itu tdk mempunyai anak sehingga mereka sgt bersyukur bhw dewa telah mengirimkan seorang anak melalui buah persik itu. Karena lahir dari persik, mereka memutuskan untuk memanggilnya Momotaro yg berarti “Peach Boy” (Momo = buah persik). Wanita tua itu memasak masakan untuk Momotaro yg makan sebanyak yg ia bisa; semakin banyak ia makan, semakin besar ia tumbuh. Dgn cepat ia menjadi tinggi dan kuat.

Walaupun tinggi dan kuat, Momotaro merupakan anak yg malas. Setiap hari yg ia lakukan hanyalah tidur dan makan. Sementara anak2 lain didesa pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar, Momotaro tdk melakukan apa pun. Hal ini sgt dicemaskan oleh kedua orang tua tsb, shg mereka meminta kpd anak2 lain untuk mencoba membuat Momotaro pergi bekerja bersama mereka.
Teman2nya lalu mengejak Momotaro, “Momotaro, maukah kau pergi bersama kami? Kami akan mengumpulkan kayu bakar.”
Tapi Momotaro hanya menjawab, “Aku tdk punya keranjang, jadi aku tdk bisa ikut dgn kalian” dan ia pun kembali tidur.
Hari berikutnya temen2nya kembali mengajaknya, “Momotaro, maukah kau pergi bersama kami? Kami akan mengumpulkan kayu bakar.”
Lalu ia menjawab mereka, “Aku tdk mempunyai sandal, jadi aku tidak bisa ikut dgn kalian” dan ia kembali tidur. Mendengarkan hal ini, wanita tua itu sgt marah kpd Momotaro karena ia sgt malas, jadi keesokan harinya Momotaro akhirnya pergi bersama temen2nya untuk mengumpulkan kayu bakar.
Sementara anak2 lain bekerja mengumpulkan kayu bakar, Momotaro malah tidur siang. Ketika pekerjaan mereka telah selesai, para anak tsb memutuskan untuk kembali ke desa. Pada saat itulah Momotaro bangun dan mengatakan kpd mereka, “Aku akan mengumpulkan kayu bakar dan kembali bersama kalian.” Mereka menjawab, “Jika kau memulai mengumpulkan sekarang, kita akan kembali terlambat.”
Momotaro tdk mendengarkan keluhan temen2nya dan pergi menuju pohon yg besar. Ia lalu memegang pohon itu dan mencabutnya. Ajaib !! Semua temenya tdk percaya apa yg mereka lihat! Lalu Momotaro yg tinggi dan besar pulang membawa pohon besar itu sedangkan temen2nya membawa beberapa ikat kayu bakar. Kedua org tua itu sgt terkejut melihat Momotaro mengangkat pohon besar itu.

Tuan tanah yg mendengar berita itu lalu berkeinginan untuk bertemu dgn Momotaro. Keesokkan harinya Momotaro pergi menemui tuan tanah itu. Tuan tanah itu berkata kpdnya, “Para raksasa (Oni) telah mengancam dan merampok para petaniku sekian lama. Jika kau benar2 kuat spt yg aku dengar, kau harus pergi dan memusnahkan mereka.” Momotaro lalu menyetujui permintaan itu untuk pergi menuju pulau para raksasa.
Ia menghadap kedua org tua yg telah membesarkannya. Ia duduk dilantai dgn gaya yg resmi, kedua tangannya menempel di lantai, dan ia berkata, “Kakek dan Nenek, aku telah dewasa sekarang; Aku ingin pergi ke pulau para raksasa dan mengalahkan mereka. Tolong buatkan beberapa Kibi Dango terbaik Jepang untukku.”
Kedua orang tua itu menjawab, “Mengapa kau lakukan ini? Kau belum cukup besar; kau tdk akan bisa mengalahkan para raksasa itu.” Dan mereka berusaha untuk mengubah pikirannya. Momotaro tetap bertahan, “Aku akah mengalahkan mereka,” dan ia tdk mengubah keinginannya. Akhirnya mereka mengijinkannya.
Untuk bekal perjalanannya, kedua org tua itu memasak Kibi Dango no 1 di Jepang (Kibi Dango = Pounded rice with millet dough) dan memberikannya kpd Momotaro. Mereka mengikat handuk baru dikepalanya dan memberikannya sebuah hakama baru (hakama=celana lebar untuk anak co). Mereka juga memberikannya sebuah pedang dan bendera yg bertuliskan “Momotaro No 1 di Jepang”.

Dlm perjalanan ia bertemu dgn seekor anjing.
“Momotaro, kemanakah kau pergi?” tanya anjing itu.
“Ke pulau para raksasa, untuk menghukum mereka.”
“Dan apa yg kau bawa bersamamu itu?”
“Kibi Dango no 1 di Jepang.”
“Bolehkah aku memintanya satu dan pergi bersamamu?” pinta anjing itu. Momotaro lalu memberikan anjing itu sebuah Kibi Dango dan anjing itu melanjutkan perjalanan bersamanya.

Lalu mereka bertemu dgn monyet.
“Momotaro, kemanakah kau pergi?” tanya monyet itu.
“Ke pulau para raksasa, untuk menghukum mereka.”
“Dan apa yg kau bawa bersamamu itu?”
“Kibi Dango no 1 di Jepang.”
“Bolehkah aku memintanya satu dan pergi bersamamu?” pinta monyet itu. Momotaro lalu memberikan monyet itu sebuah Kibi Dango dan mereka bertiga lalu melanjutkan perjalanan.

Lalu mereka bertemu dgn seekor burung kuau.
“Momotaro, kemanakah kau pergi?” tanya burung kuau itu.
“Ke pulau para raksasa, untuk menghukum mereka.”
“Dan apa yg kau bawa bersamamu itu?”
“Kibi Dango no 1 di Jepang.”
“Bolehkah aku memintanya satu dan pergi bersamamu?” pinta burung kuau itu. Momotaro lalu memberikan burung kuau sebuah Kibi Dango dan mereka berempat lalu melanjutkan perjalanan.

Momotaro, seekor anjing, seekor monyet, dan seekor burung kuau pergi bersama ke pulau para raksasa dgn sebuah perahu. Mereka berlayar namun tdk dpt melihat pulau itu, mk burung kuau kemudian terbang ke angkasa. Ia menemukan pulau itu dan membimbing perahu itu. Segera mereka mendarat di pulau. Di pulau itu ada sebuah istana besar dgn pintu yg besar. Pintu tsb tertutup rapat, namun monyet itu melompat cepat dan dgn mudah ke dalam dan membuka pintu besar itu.
Momotaro lalu masuk dan berkata kpd para raksasa, yg sedang berpesta, “Namaku adalah Momotaro, dan aku datang untuk menghukum kalian.” Para raksasa itu menertawakannya. Monyet itu mengambil tongkat panjang, burung kuau dgn pedang, serta anjing itu lari dan menggigit mereka sementara Momotaro berkelahi menggunakan pedang. Momotaro dan temen2nya yg telah memakan Kibi Dango terbaik di Jepang, tdk mengenal rasa takut dan juga sgt kuat.
Pada akhirnya para raksasa kalah dan memohon kebaikan Momotaro, “Kami tidak akan berbuat jahat lagi, tolong biarkanlah kami tetap hidup.”
Para raksasa yg telah dikalahkan itu lalu memberikan Momotaro harta mereka. Ia mengambilnya dan mengembalikannya ebrsama temen2nya. Kedua orang tua yg selama itu mengkhawatirkan Momotaro, menyambut kedatangan mereka dgn sukacita.

Setelah itu Momotaro dan kedua org tua itu hidup bahagia selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar